Hai sobat blogger kali ini saya akan
mengulas sedikit tentang jalur kereta Maos – Wonosobo atau sering dikenal
dengan jalur Serajoedal
Stoomram Maatschappij (SDS), alias Kereta Uap lembah serayu, jalur yang
dibangun pada era pemerintahan belanda ini, sebenarnya untuk kepentingan
ekonomi dan banyaknya permintaan dari perusahaan swasta belanda terutama
pemilik pabrik-pabrik Gula yang tersebar dikawasan banyumas, purbalingga serta
banjarnegara, seperti pabrik gula purwokerto, pabrik gula Kalibagor,pabrik gula
klampok dan pabrik gula Bolong.tujuan utama dibangunnya jalur ini untuk
menunjang lancarnya pengiriman gula dibutuhkannya tranportasi masal yang cepat
dan murah
Pembangunan jalur ini dimulai pada tahun
1893 dengan melintasi 5 kabupaten yaitu Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab.
Purbalinga, kab. Banjarnegara dan kab. Wonosobo. Dimulai dari 0 derajat stasiun
maos, patikraja, purwokerto, sokaraja, purbalingga, klampok, mandiraja,
banjarnegara, Wonosobo. Pembangunan jalur ini melalui 3 tahap memakan
dana sekitar F 1.500.000. Woooww.. fantastis bukan sobat.
Langsung saja ke Pembangunan tahap Pertama
Pembangunan tahap pertama dilakukan pada
tahun 1893 antara stasiun maos – purwokerto timur. Sesuai SK Pemerintahan
belanda GVT besl 23 Des 1893 No.6 jalur antara Maos - Purwokero Timur sepanjang
29 km (yang meliputi Maos – rawalo – penisian – tinggar tugu – glempang –
tinggal dengkol – Pringging – Sampang – Kebasen – patikraja – Sidabowa –
tanjung dan purwokerto timur.) dengan panjang rute 29 km. jalur ini mulai
diresmikan pada 16 juli 1896.
Setelah itu dilanjutkan pembangunan antara
purwokerto timur – Sokaraja – Pabrik Gula kalibagor dengan panjang rute 9
km dan mulai diresmikan oleh pemerintah belanda pada 05 Desember 1896
Kemudian Pembangunan dilanjutkan antara
Sokaraja –Purwareja Klampok yang meliputi ( Sokaraja – Banjarsari – muntang –
karang kemuri – kemangkon – Purwareja klampok) dengan panjang rute 16 km dan
mulai diresmikan 02 juli 1897
Dan dilanjutkan pembangunan Jalur SDS
antara Purwareja kelampok – Banjarnegara yang meliputi ( Purwareja Klampok –
Gandulekor – mantrianom – pucang – wangon – banjarnegara ) dengan panjang rute
sekitar 16 km dan diresmikan jalur ini oleh pemerintahan belanda pada tanggal
18 mei 1898
Pembangunan jalur SDS Tahap 2
Mengingat kota purbalingga mempunyai PG
dan untuk mempermudah dalam pengangkutan gulamaka pemerintah belanda
mengusulkan pembangunan jalur percabangan SDS dari stasiun banjarsari –
Purbalingga. Jalur ini meliputi (banjarsari – jompo – kalimanah – Purbalingga).
Dengan panjang rute sekitar 7 km dan mulai diresmikan sekitar tanggal 01 juli
1900
Pembangunan Jalur SDS Tahap 3
Wonosobo merupan daearah yang berada
didaerah dataran tinggi dan terkenal dengan hasil bumi nya seperti tembakau,
kentang dll. Untuk pengangkutan hasil bumi ke Batavia butuh tranportasi masal
yang cepat dan murah, mengingat jalur darat antara wonosobo-batavia melalui
pekalongan sangatlah sulit dengan jalur pegunungan yang terjal.sehingga
Pemerintah belanda dan perusahaan – perusahaan besar mengajukan Pembangunan
jalur SDS anatara banjarnegara – wonosobo untuk memudahkan pengiriman hasil
bumi ke Pelabuhan Cilacap dan kemudian di ekspor keluar negeri dengan menggunakan
Kapal laut atau di bongkar distasiun Maos kemudian dibawa ke Batavia dengan
menggunakan kereta SS.
Dengan disahkannya SK Pemerintah Belanda
GVT besl 22 juni 1912 No 12, pembangunan ini dimulai dari banjarnegara –
Selokromo yang meliputi ( Banjarnegara – Sokanandi – Sigaluh – Prigi –
Bandingan – Bojonegoro – tunggoro – Selokromo). Dengan panjang rute 19 km dan
mulai diresmikan oleh pemerintah belanda pada tanggal 01 mei 1916.
Dilanjutkan pembangunan antara Selokromo –
wonosobo meliputi ( Selokromo – krasak – Selomerto – penawangan – wonosobo)
dengan panjang rute 14 km dan diresmikan pada tanggal 07 juni 1917
Hemm… lama juga ya pembangunan dan
pembangunan jalur ini dikerjakan oleh tenaga Pribumi dengan system kerja rodi.
Merupakan peninggalan sejarah bangsa Indonesia, tapi sangat amat disayangkan
jalur ini sudah di non aktifkan pada pertengahan tahun 1985,, akan kan jalur
ini akan diaktifkan lagi…hanya waktu yang bias menjawab hehehe
Sekian sedikit ulasan tentang pembangunan
jalur SDS. Semoga bias dilanjutkan postingan menarik lainya di lain kesempatan.
Semoga bias bermanfaat.
Jangan lupa komentarnya yaa
Nggak sebagus banjoemas.com
BalasHapusthank's bunk pendapatnya, berguna untuk lebih baik kedepannya.. sukses buat anda
Hapus