Home » » Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS)

Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS)

Written By Unknown on Selasa, 21 Januari 2014 | 23.44

Hai sobat blogger kali ini saya akan mengulas sedikit tentang jalur kereta Maos – Wonosobo atau sering dikenal dengan jalur Serajoedal Stoomram Maatschappij (SDS), alias Kereta Uap lembah serayu, jalur yang dibangun pada era pemerintahan belanda ini, sebenarnya untuk kepentingan ekonomi dan banyaknya permintaan dari perusahaan swasta belanda terutama pemilik pabrik-pabrik Gula yang tersebar dikawasan banyumas, purbalingga serta banjarnegara, seperti pabrik gula purwokerto, pabrik gula Kalibagor,pabrik gula klampok dan pabrik gula Bolong.tujuan utama dibangunnya jalur ini untuk menunjang lancarnya pengiriman gula dibutuhkannya tranportasi masal yang cepat dan murah

Pembangunan jalur ini dimulai pada tahun 1893 dengan melintasi 5 kabupaten yaitu Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Purbalinga, kab. Banjarnegara dan kab. Wonosobo. Dimulai dari 0 derajat stasiun maos, patikraja, purwokerto, sokaraja, purbalingga, klampok, mandiraja, banjarnegara, Wonosobo.  Pembangunan jalur ini melalui 3 tahap memakan dana sekitar F 1.500.000. Woooww.. fantastis bukan sobat.

Langsung saja ke Pembangunan tahap Pertama
Pembangunan tahap pertama dilakukan pada tahun 1893 antara stasiun maos – purwokerto timur. Sesuai SK Pemerintahan belanda GVT besl 23 Des 1893 No.6 jalur antara Maos - Purwokero Timur sepanjang 29 km (yang meliputi Maos – rawalo – penisian – tinggar tugu – glempang – tinggal dengkol – Pringging – Sampang – Kebasen – patikraja – Sidabowa – tanjung dan purwokerto timur.) dengan panjang rute 29 km. jalur ini mulai diresmikan pada 16 juli 1896.

Setelah itu dilanjutkan pembangunan antara purwokerto timur – Sokaraja – Pabrik Gula kalibagor dengan panjang rute  9 km dan mulai diresmikan oleh pemerintah belanda pada 05 Desember 1896

Kemudian Pembangunan dilanjutkan antara Sokaraja –Purwareja Klampok yang meliputi ( Sokaraja – Banjarsari – muntang – karang kemuri – kemangkon – Purwareja klampok) dengan panjang rute 16 km dan mulai diresmikan 02 juli 1897

Dan dilanjutkan pembangunan Jalur SDS antara Purwareja kelampok – Banjarnegara yang meliputi ( Purwareja Klampok – Gandulekor – mantrianom – pucang – wangon – banjarnegara ) dengan panjang rute sekitar 16 km dan diresmikan jalur ini oleh pemerintahan belanda pada tanggal 18 mei 1898

Pembangunan jalur SDS Tahap 2
Mengingat kota purbalingga mempunyai PG dan untuk mempermudah dalam pengangkutan gulamaka pemerintah belanda mengusulkan pembangunan jalur percabangan SDS dari stasiun banjarsari – Purbalingga. Jalur ini meliputi (banjarsari – jompo – kalimanah – Purbalingga). Dengan panjang rute sekitar 7 km dan mulai diresmikan sekitar tanggal 01 juli 1900

Pembangunan Jalur SDS Tahap 3
Wonosobo merupan daearah yang berada didaerah dataran tinggi dan terkenal dengan hasil bumi nya seperti tembakau, kentang dll. Untuk pengangkutan hasil bumi ke Batavia butuh tranportasi masal yang cepat dan murah, mengingat jalur darat antara wonosobo-batavia melalui pekalongan sangatlah sulit dengan jalur pegunungan yang terjal.sehingga Pemerintah belanda dan perusahaan – perusahaan besar mengajukan Pembangunan jalur SDS anatara banjarnegara – wonosobo untuk memudahkan pengiriman hasil bumi ke Pelabuhan Cilacap dan kemudian di ekspor keluar negeri dengan menggunakan Kapal laut atau di bongkar distasiun Maos kemudian dibawa ke Batavia dengan menggunakan kereta SS.

Dengan disahkannya SK Pemerintah Belanda GVT besl 22 juni 1912 No 12, pembangunan ini dimulai dari banjarnegara – Selokromo yang meliputi ( Banjarnegara – Sokanandi – Sigaluh – Prigi – Bandingan – Bojonegoro – tunggoro – Selokromo). Dengan panjang rute 19 km dan mulai diresmikan oleh pemerintah belanda pada tanggal 01 mei 1916.

Dilanjutkan pembangunan antara Selokromo – wonosobo meliputi ( Selokromo – krasak – Selomerto – penawangan – wonosobo) dengan panjang rute 14 km dan diresmikan pada tanggal 07 juni 1917

Hemm… lama juga ya pembangunan dan pembangunan jalur ini dikerjakan oleh tenaga Pribumi dengan system kerja rodi. Merupakan peninggalan sejarah bangsa Indonesia, tapi sangat amat disayangkan jalur ini sudah di non aktifkan pada pertengahan tahun 1985,, akan kan jalur ini akan diaktifkan lagi…hanya waktu yang bias menjawab hehehe

Sekian sedikit ulasan tentang pembangunan jalur SDS. Semoga bias dilanjutkan postingan menarik lainya di lain kesempatan. Semoga bias bermanfaat.

Jangan lupa komentarnya yaa



Share this article :

2 komentar:

  1. Nggak sebagus banjoemas.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank's bunk pendapatnya, berguna untuk lebih baik kedepannya.. sukses buat anda

      Hapus

Silahkan berkomentar yang baik dan bijaksana

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Catatan masdeitha. Diberdayakan oleh Blogger.
Flag Counter

Arsip Blog

 
Support : Website Resmi Masdeitha
Copyright © 2013. Catatan Masdeitha - All Rights Reserved
Template Created by Creating Design Website Published by Catatan Masdeitha
Proudly powered