Home » » Menyusuri Jalur Mati (Rel Sepur) SDS Maos-Stasiun Timur Purwokerto

Menyusuri Jalur Mati (Rel Sepur) SDS Maos-Stasiun Timur Purwokerto

Written By Unknown on Senin, 03 Maret 2014 | 15.34


Kali ini masdeitha blusukan lagi menelusuri jalur SDS antara Maos-Stasiun Timur Purwokerto. Yang sudah kita tahu sebelumnya bahwa Stasiun Maos adalah 0 derajat  alias Stasiun pusat pemberangkatan kereta Uap Lembah Serayu ( SDS ) – stasiun wonosobo. Jalur yang bersebelahan dengan jalan maos- sampang ini sudah di non aktif kan. Selama masa aktif nya awalnya hanya untuk kepentingan ekonomi pada masa pemerintahan belanda, dan  kemudian mulai untuk mengangkut penumpang.

Perjalanan waktu itu saya mulai pada hari minggu, waktunya  libur segala rutinitasku. Saya mulai dari Stasiun Maos, memang sudah tidak nampaknya bekas peninggalan kereta Uap tetapi menurut peta yang saya download di mbah google bahwa jalur ini melewati Pinggir Pertamina Maos menuju  jalan raya Maos – Sampang. Sepanjang jalan Maos – sampang sudah  tak Nampak rel maupun sinyal, yang hanya tersisa hanyalah Tiang listrik di pinggir jalan raya yang dipercaya digunakan pada masa kereta SDS.

Karna hari sudah mulai siang saya coba berhenti sejenak di depan pasar sampang, tanpa sengaja saya menoleh ke utara melihat papan nama bertuliskan Tanah Milik Kereta Api. Tepatnya sebelah timur kantor Kantor Koperasi Pegawai RI – sampan dekat dengan SMK Muhammadiyah Sampang. Saya coba ambil gambarnya


Penyelusuran saya lanjutkan menuju kota kebasen melalui jalur arternatif ( depan Pom sampang). Tak jauh dari situ saya penasaran dengan sebuah tanggul tengah sawah dengan banyak batuan kecil yang memanjang keutara yang selalu berdampingan dengan jalan. Kemudian saya cocokkan dengan peta yang saya bawa, ternyata benar tanggul tersebut dulunya merupakan jalur SDS.



Jalanan lurus memanjang keutara menuju kebasen, ketika melewati sebuah jembatan saya coba foto bekas pondasi jembatan rel SDS. Jalur ini memang hamper tak berbekas lagi. Peninggalan rel ataupun sinyal, tetapi pondasi jembatan masih banyak jumpai. Sampailah saya di terowongan dekat bendungan serayu, jalur ini berdaampingan dan menyilang dengan  jalur SS kroya-purwokerto. Seperti ini lah gambarnya.







Jalur mulai memasuki area perkampungan

Perjalanan saya lanjutkan ke arah patikraja, di tengah perjalanan, jalan raya membentuk huruf  U melintasi jalur SDS yang tepat dibawahnya. Beginilah gambarnya



Melintasi perbukitan sekali lagi jalur SDS melintasi jalan raya dan mulai memasuki perbukitan dan bertembus di perempatan  menuju jembatan patikraja yang sekarang sudah dialih fungsikan menjadi jembatan motor/ mobil.


Dari patikraja, saya teruskan perjalanan menuju sidabowa, disini jalur SDS menyilang dengan jalan Raya dan berada di sisi barat. Samapi di pom bensin jalur berada kiri jalan raya dan dibawah antara perbukitan


Tak lama kemudian rel SDS pun menjauh ketika menuju tanjung. Saya coba telusuri, berdasarkan peta yang saya bawa ternyata jalur ini berada di pinggiran perbukitan dan sungai barat tanjung melintas keutara, memang sudah tak berbakas lagi jadi sulit buat saya mengambil dokumentasinya.  jalur mulai masuk perkampungan yang sekarang sering kita kenal dengan gang mergabakti sawangan. Jalur ini sekali lagi menyilang dengan jalan raya tanjung- sawangan. Tak jauh dari situ Jalur ini menyatu dengan jalur SS menuju stasiun purwokerto timur. Lihat foto



Sekian penyelusuran Jalur Sepur mati (SDS) Maos-Purwokerto Timur,
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang baik dan bijaksana

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Catatan masdeitha. Diberdayakan oleh Blogger.
Flag Counter

Arsip Blog

 
Support : Website Resmi Masdeitha
Copyright © 2013. Catatan Masdeitha - All Rights Reserved
Template Created by Creating Design Website Published by Catatan Masdeitha
Proudly powered