Kali ini masdeitha blusukan lagi menelusuri jalur SDS antara Maos-Stasiun Timur Purwokerto. Yang sudah kita tahu sebelumnya bahwa Stasiun Maos adalah 0 derajat alias Stasiun pusat pemberangkatan kereta Uap Lembah Serayu ( SDS ) – stasiun wonosobo. Jalur yang bersebelahan dengan jalan maos- sampang ini sudah di non aktif kan. Selama masa aktif nya awalnya hanya untuk kepentingan ekonomi pada masa pemerintahan belanda, dan kemudian mulai untuk mengangkut penumpang.
Perjalanan
waktu itu saya mulai pada hari minggu, waktunya libur segala rutinitasku. Saya mulai dari
Stasiun Maos, memang sudah tidak nampaknya bekas peninggalan kereta Uap tetapi
menurut peta yang saya download di mbah google bahwa jalur ini melewati Pinggir
Pertamina Maos menuju jalan raya Maos –
Sampang. Sepanjang jalan Maos – sampang sudah
tak Nampak rel maupun sinyal, yang hanya tersisa hanyalah Tiang listrik
di pinggir jalan raya yang dipercaya digunakan pada masa kereta SDS.
Karna
hari sudah mulai siang saya coba berhenti sejenak di depan pasar sampang, tanpa
sengaja saya menoleh ke utara melihat papan nama bertuliskan Tanah Milik Kereta
Api. Tepatnya sebelah timur kantor Kantor Koperasi Pegawai RI – sampan dekat
dengan SMK Muhammadiyah Sampang. Saya coba ambil gambarnya
Penyelusuran
saya lanjutkan menuju kota kebasen melalui jalur arternatif ( depan Pom
sampang). Tak jauh dari situ saya penasaran dengan sebuah tanggul tengah sawah
dengan banyak batuan kecil yang memanjang keutara yang selalu berdampingan
dengan jalan. Kemudian saya cocokkan dengan peta yang saya bawa, ternyata benar
tanggul tersebut dulunya merupakan jalur SDS.
Jalanan
lurus memanjang keutara menuju kebasen, ketika melewati sebuah jembatan saya
coba foto bekas pondasi jembatan rel SDS. Jalur ini memang hamper tak berbekas
lagi. Peninggalan rel ataupun sinyal, tetapi pondasi jembatan masih banyak
jumpai. Sampailah saya di terowongan dekat bendungan serayu, jalur ini
berdaampingan dan menyilang dengan jalur
SS kroya-purwokerto. Seperti ini lah gambarnya.
Jalur mulai memasuki area perkampungan
Perjalanan saya lanjutkan ke arah patikraja, di tengah perjalanan, jalan raya membentuk huruf U melintasi jalur SDS yang tepat dibawahnya. Beginilah gambarnya
Melintasi
perbukitan sekali lagi jalur SDS melintasi jalan raya dan mulai memasuki
perbukitan dan bertembus di perempatan
menuju jembatan patikraja yang sekarang sudah dialih fungsikan menjadi
jembatan motor/ mobil.
Dari
patikraja, saya teruskan perjalanan menuju sidabowa, disini jalur SDS menyilang
dengan jalan Raya dan berada di sisi barat. Samapi di pom bensin jalur berada
kiri jalan raya dan dibawah antara perbukitan
Tak
lama kemudian rel SDS pun menjauh ketika menuju tanjung. Saya coba telusuri,
berdasarkan peta yang saya bawa ternyata jalur ini berada di pinggiran
perbukitan dan sungai barat tanjung melintas keutara, memang sudah tak berbakas
lagi jadi sulit buat saya mengambil dokumentasinya. jalur mulai masuk perkampungan yang sekarang
sering kita kenal dengan gang mergabakti sawangan. Jalur ini sekali lagi
menyilang dengan jalan raya tanjung- sawangan. Tak jauh dari situ Jalur ini
menyatu dengan jalur SS menuju stasiun purwokerto timur. Lihat foto
Sekian
penyelusuran Jalur Sepur mati (SDS) Maos-Purwokerto Timur,
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang baik dan bijaksana